Saya suka sekali belanja, ya sebagian
besar wanita juga begitu. Namun bagaimana pun, smaya ini anak kos, saya
punya tiga adik, satu di perguruan tinggi, satu akan masuk perguruan tinggi,
dan satu lagi akan masuk Sekolah Menengah Pertama. Untuk saya,
memboroskan uang untuk hal yang akan saya sesali nantinya adalah suatu tindakan
yang benar-benar membakar uang, misalnya menuruti dorongan impulsif membeli
baju yang didisplay di
etalase toko.
Saat ini saya tinggal di Semarang, kota Unik dan Menarik perhatian untuk di kunjungi karena ciri khasnya dan juga anak mudanya yang sangat menggemari masalah fashion. Saya jarang sekali memasuki FO-FO tersebut, kualitas bahannya
sangat memprihatinkan, saya lebih senang memasuki mall-mall yang memiliki anchor store ‘murah hati’ dengan mrek-merek yang terjamin
kualitasnya, apalagi kalau mereka memasang angka 80% (walau
disertai embel-embel ‘up to’). Tapi,
bagaimanapun saya guide yang
baik, setiap ada rekan yang berkunjung ke Bandung, akan saya bawa ke
daerah-daerah FO yang menurut saya kualitasnya baik.
Kebanyakan orang senang berbelanja dengan saya, mereka bisa
langsung menanyakan kualitas baju yang akan dibeli, padahal mengecek sendiri
juga gampang. Ini trik-trik saya :
- Menerawang. Kasar atau tidaknya benang yang digunakan untuk
menenun akan terlihat. Selain itu, baju dari merek-merek minor, atau
baju impor illegal (baju impor dari Cina, misalnya), tidak mencantumkan
serat kain yang mereka gunakan. Perhatikan serat kainnya, apabila
mengilap, kemungkinan banyak dicampur polyester sehingga akan terasa panas
saat digunakan. Selain itu,
semakin baik kualitas suatu bahan, tenunannya akan semakin rapat.
- Menimbang-nimbang dan melambaikan bahan. Kain yang lebih
bagus akan meliuk lebih luwes dan terasa lebih berat karena tenunannya
lebih rapat. Meraba-raba juga
dianjurkan, pakaian harus terasa nyaman di dua sisi.
- Cobalah meremas kain untuk melihat reaksi kain saat
dikusutkan. Bahan yang kurang berkualitas lebih mudah kusut karena seratnya
lebih mudah ditekukkan, pertanda serat yang digunakan adalah campuran.
- Tes pewarnaan dan kualitas pelapisan serat. Caranya dengan
menggesekan kain pakaian satu sama lain, semakin banyak serat (bulu halus)
yang berhamburan, kualitas kain semakin rendah.
- Memeriksa kelengkapan aksesorisnya, seperti kancing, lubang kancing.
Jika baju memiliki sanggaan sabuk, tanyakan dimana sabuknya (andai anda
tidak menemukannya di display).
- Mengecek kualitas jahitan. Pastikan tidak ada
bagian baju yang terlewat sehingga berlubang. Cek juga obrasan, baju yang
tidak diobras cenderung lebih cepat lepas jahitannya. Cobalah menarik bagian yang dijahit (untuk bahan
stretch) agar anda tahu jahitan yang digunakan berkualitas atau tidak,
jika jahitan tidak bisa ditarik, maka jahitan tersebut tidak sesuai.
- Cek kebutuhan anda; apakah anda memang membutuhkan baju itu, apakah anda
memang cocok mengenakan baju itu, dan apakah anda memiliki paduan untuk
baju itu. Poin terakhir cukup krusial, karena saat anda membeli baju yang
tidak ada padu padannya, pasti tergerak untuk lebih banyak berbelanja.
Nah begitulah yang saya
lakukan setiap memilih pakaian, tujuh langkah ini menghindarkan saya dari
pengeluaran yang berlebihan. Membeli
pakaian dengan kualitas rendah berarti bersiap-siap mengeluarkan pengeluaran
lain lagi, karena mereka kurang awet. Meski
anda berbelanja di departement store besar, bukan berarti anda terhindar dari
kewajiban ini, saya pernah kok menemukan jahitan terlewat di sebuah store brand
ternama yang dipuja banyak sosialita. Happy
Shopping !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar